Nasionalisme dan Politik


Skema sejarah politik di Indonesia terus mengalami perubahan, tergantung siapa pemegang kekuasaan. Di mulai dari orde lama, orde baru, hingga orde reformasi hingga sekarang ini. Tak terungkap bagaimana para penguasa mempergunakan jabatannya, apakah lebih mengutamakan kepentingan pribadi ataukah kepentingan rakyat Indonesia. Semua ini mengungkapkan bahwa negara Indonesia telah mengalami banyak perubahan di bidang politiknya. Sistem pemerintahan diktator hingga demokrasi pun menjadi warna tersendiri bagi Indonesia. Puisitentang politik di bawah ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana pengaruh seorang penguasa negara terhadap tingkah laku rakyatnya. Dan tingkah laku tersebut mampu berubah secara signifikan ketika pemegang pemerintahan telah berganti. Berikut karya sastra indonesia dalam bentuk puisi politik berbau nasionalisme yang merupakan kiriman dari sahabat Mamank.


Nasionalisme dan Politik

Budi dulunya seorang mahasiswa
Dikenal karena orasinya
Ditangkap karena kritiknya pada penguasa


Wati awalnya aktivis juga
Demonstran di jalanan dan penghimpun kuli pabrikan
Digerebek di kos-kosan


Disembunyikan di seberang lautan
Budi dan wati dikejar tentara dan polisi
Keduanya pernah menghuni bui
Keduanya pernah dikagumi
Tapi lain dulu lain kini


Anto dulunya seorang tentara
Jenderal yang banyak bintangnya
Tanyalah padanya tentang aktivis yang kehilangan nyawa
Tanyalah tentang kepatuhannya pada penguasa
Tapi lain dulu lain kini


Waktu berlalu musim berganti
Budi, Wati, dan Anto bersalaman dan berangkulan
Dalih bisa dibuat, teori bisa dimanipulasi
tapi kenyataan tak bisa ditutupi


Dulu berjuang kini menyeberang
Dulu menghujat kini berkhianat
Dulu berlawanan kini satu komplotan


Waktu berlalu musim berganti
Bunga yang bersemi ada waktunya mati
Entah dimakan ulat atau gugur ke bumi
Tak ada yang perlu ditangisi
Ambil pelajaran dan camkan di hati
Biar terurai bagi bibit-bibit baru nanti





_____________________
Sumber Gambar : http://algaity-aboutfeel.blogspot.com/2011/04/politik.html
Sumber puisi : http://www.militanindonesia.org/